Lubuklinggau,Nusantara Sumsel,-(05/08) Pembangunan Bronjong Sungai Ninjau Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau dikeluhkan petani, khawatir tidak mampu menahan terjangan banjir.
” Kami mohon pak, jangan sekedar bangun be, Kwalitasnya perlu juga di perhatikan,” ujar Jayak petani warga kelurahan Lubuk Tanjung.
Tolong kepada pihak pemborong untuk dapat memperbaiki pembangunan bronjong ini, selain masih ada yang belum selesai, seperti letak bronjong yang berada di tengah sungai namun terendam, juga ada beberapa bagian tidak terpasang.
Bahkan ada bagian yang di bangun dan ada yang tidak sehingga terlihat putus putus, ini jelas tidak sesuai dengan fungsinya, mestinya bronjong ini dibangun untuk menahan tanah agar tidak tergerus saat banjir.
Namun jika melihat hasil pengerjaan bronjong ini, kurang bermanfaat dan dinyakini jika banjir tidak akan mampu menahan arus sungai, bahkan bronjong bukan tidak mungkin akan hannyut terbawa banjir.
Ditambahkannya, disamping kwalitas bronjong ini tidak ada kekuatannya,karena pipa besi sebagai penahan yang terpasang hanya menepel dan sangat mudah tercabut.
Untuk itu, diharapkan kepada pihak terkait untuk mengecek dan juga memperbaiki pengerjaan bronjong ini, ” Kalau bisa dibangun sebagus mungkin, dan tahan terhadap terjangan air saat banjir,” ujar Jayak.
Sebagai mana di ketahui, proyek pembangunan bronjong sungai Ninjau kelurahan Lubuk Tanjung menelan dana mencapai Rp 150 juta yang dikerjakan oleh CV. Reyhan Aditiya,sejak bulan juli 2020 dan saat ini telah selesai dikerjakan.( Rudi Rediansyah)