Warga Keluhkan Melintas Dijalan Kasie

1436

LUBUKLINGGAU, NS – Pengelolaan objek wisata sungai kasie dan area persawahan di Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dirasa tidak ada manfaat bagi masyarakat dan petani sekitar.

Kini wisata sungai kasie di banjiri protes warga sekitar, baik pedagang maupun petani yang memiliki lahan persawahan yang ada di sekitaran aliran sungai kasie, Minggu (21/7/2024)

Emen dan pedagang yang lain yang ada di sekitaran wisata kasie mengatakan, pedagang saat ini sudah mulai sepi dan tidak ada kebebasan untuk memberi kenyamanan kepada pedagang, karena pengelolaan wisata sudah bersifat pribadi.

Diceritakannya, kalau dulu wisata di kelola oleh karang taruna dan juga memikirkan kepentingan masyarakat Lubuk Tanjung.

Dikatakannya, beberapa hari kemarin salah satu petani protes karena adanya dugaan pembukaan jalan tembus ke lingkar barat dan membelah jalan menuju persawahan kasie, lalu ada juga informasi bahwa alat berat atau exsavator tersebut selain membuka jalan, juga menggeruk aliran sungai.

Saat ini yang di takutkan oleh masyrakat, adanya akses jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat akan mempaatkan kekayaan yang ada di aliran sungai kasie, seperti bebatauan dan batu koral yang belum tersentuh, kalau itu akan terjadi ancaman keras bagi lahan persawahan yang ada di pinggiran sungai kasie”, terangnya.

Di jelaskan juga oleh pedagang, sekarang wisata kasie untuk pengunjung sudah menggunakan tiket, dan bayaran tiket per orang Rp.2.500, beda dari pembayaran parkir.

Yang sangat memperihatinkan untuk masyarakat lubuk tanjung yang ada kepentingan di area persawahan kalau melintas di pungut biaya oleh pengelola wisata. (Rd)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here